Sebagai mahasiswa, apa yang temen-temen jawab kalo ada orang yang tanya seperti itu. Hayo… cepetan waktunya cuma tinggal satu menit nih..hehe.. aku yakin pasti ada temen-temen yang menjawab dengan menggebu-gebu ala bahasa mahasiswa yang idealis, ada yang njawab seadanya dan ada juga yang kebingungan nggak bisa njawab pertanyaan ini. Hayo… kamu termasuk yang mana nih…
Aku yakin pasti ada temen-temen kita sebagai seorang mahasiswa belum bisa menjawab pertanyaan ini, aku katakan belum lho ya… nanti setelah baca tulisan ini pasti tambah pinter dan bisa njawab pertanyaan ini. So terus mbaca tulisan ini ya… ada yang sudah diterima di universitas dan mulai belajar tapi nggak ngeh apa yang kita dapat dari universitas. Kadang ngerasa nggak tambah pinter karena banyak mata kuliah yang nggak mudengi dan malah ngerasa tambah sibuk karena banyak tugas yang semakin lama semakin menumpuk. Hehe… bener nggak?
Sebenernya apa sih yang kita dapat dari universitas? Mungkin ini bisa menjawab pertanyaan itu. Kuambil dari pendapat Romi Satrio Wahono dalam bukunya yang berjudul “ Dapat Apa Sih dari Universitas?”. Pendiri ilmukomputer.com ini menjelaskan kalo kita belajar di lembaga pendidikan manapun termasuk Universitas yang kita dapatkan adalah untuk meningkakan KSTAE. Waduh.. istilah opo kuwi? KSTAE itu Knowledge, Skill, Technique, Attitude, Experience alias PeKTeSiPeng (Pengetahuan, Keterampilan, Teknik, Sikap, dan Pengalaman). Penjelasannya seperti ini
Knowledge (Pengetahuan). Intinya dengan pengetahuan kita jadi tahu apa yang kita nggak tahu sebelumnya. Kalau di kampus kita belajar pemrograman, ya kita mengertilah apa itu function, apa itu variable, apa itu procedure. Di kampus kita juga diajarin banyak pengetahuan kayak basis data, organisasi computer, pemrograman berorientasi objek, dan sebagainya. (karena aku anak jurusan ilmu computer, jadi kuambil contoh mata kuliahku). Pokoknya selama ini yang bikin pusing ya knowledge itu lah. Nggak asal teori thok tapi juga butuh praktik untuk lebih memahaminya.
Skill (Keterampilan). Di kampus kita juga harus mengasah keterampilan kita. Ada tugas mandiri, misalnya membuat program manipulasi geometri untuk kuliah pemrograman, mbuat rangkaian port parallel untuk mengontrol alat dengan computer dan masih banyak lagi tugas mandiri yang sering ngebuat mahasiswa nggak bisa tidur tenang. Semakin banyak tugas, harusnya makin terampil. Kalau cuma nyontek, wah pastinya rugi banget karena tugas mandiri ini melatih keterampilan kita. Nah, peran IPK itu hanya untuk mengukur mahasiswa di level knownledge dan skill. Jadi peran IPK hanya sampai di sini.
Technique (Teknik). Ternyata keterampilan saja tidak cukup, karena kita perlu menguasai teknik. Karena mata kuliah banyak, dan hampir setiap mata kuliah ada tugas coding, keterampilan kita dalam menggunakan bahasa pemrograman misal pascal, C++ ataupun java jadi tambah meningkat. Kita bisa bahasa “Java kromo inggil, ngoko…” eh… salah maksudnya kita bisa punya banyak teknik supaya program yang kita buat jadi lebih rapi, lebih cepat terwujud.
Attitude (Sikap). Wah ternyata pengetahuan, keterampilan, dan teknik saja belum cukup lho untuk bisa membuat kita survive di dunia. Kita juga harus punya sikap baik untuk menerapkan ilmu yang kita peroleh di Universitas. Ya kalau udah pinter pemrograman, jangan terus malah bikin virus, ngehack situs pemerintah, ngerusak system orang. Di sinilah sikap akan bertindak.. pas kuliah ada mata kuliah umum yang harus diambil kayak agama, pkn itu gunanya untuk penjagaan terhadap sikap kita agar nantinya setelah lulus bisa bersikap baik dalam menerapkan ilmu yang diperoleh bukan malah menyalahgunakan ilmunya.
Experience (Pengalaman). Pengalaman ini seperti jam terbang. Hanya bisa kita dapat kalau kita pernah mengalami kejadian dan pengalaman. Pengalaman itu mahal, ya karena ada harga yang harus dibayar. Pengalaman pada saat nantinya kita KKN, magang, mengerjakan TA pasti akan berguna nantinya. Di kampus, kita bisa tuh ikut Unit Kegiatan Mahasiswa untuk bisa melatih bekerja dalam organisasi. Siapa tahu nantinya kita jadi pemimpin perusahaan yang bergerak di bidang IT, pengalaman organisasi pasti akan berguna. Dan kita juga bisa melatih jiwa entrepreneurship dengan mulai belajar jualan produk yang pernah kita buat pas kuliah, misalnya software, siapa tahu ada yang tertarik…
Itu sedikit penjelasan yang kumodifikasi dari tulisan beliau, semoga ini semakin memantapkan langkah-langkah kita dalam menapaki dunia Universitas. Nikmatilah setiap pahit manis kehidupan kampus, jalanilah dengan rasa penuh tanggung jawab. Orang tua dan bangsa Indonesia menunggu karya nyata dari kita… MAHASISWA…