Allah Ghoyatuna.. Muhammad Qudwatuna

Allah tujuan kami.. Rasulullah teladan kami. Alqur'an pedoman hidup kami, Jihad adalah jalan juang kami. Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi

UNS

Universitas Negeri Syariah.. Aamiin

Informatic Engineering

Bersama Allah, Selalu dan selamanya

Jagalah Alloh, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Alloh, niscaya Dia akan selalu bersamamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh.[HR. Tirmidzi]

Karena Kita Saudara

Allahummanshur Mujaahidiina fii Filisthin, wa fii Iraaq, wa fii Afghon, wa fii Thaliban, wa fii Kashmir, wa fii Bosnia, wa fii Somalia, wa fii Moro, wa fii Shiin, wa fii Fathani, wa fii Xinjiang, wa fii Rohingya, wa fii Thailand, wa fii kulli makaan wa fii kulli zamaan.....Aamiin....

Jumat, 29 Januari 2010

“MAHASISWA DAN 100 HARI PEMERINTAHAN SBY-BOEDIYONO”



Kamis, 28 Januari 2010, tepat 100 hari pemerintahan SBY

Kasus Bank Century yang melibatkan banyak politisi pemerintahan di bangsa ini, kasus Cicak Vs. Buaya, kasus Antasari, kasus penjara mewah dan banyak kasus lainnya yang sedang ramai dibicarakan dan diberikan di berbagai media menjadi wacana bagi mahasiswa, buruh, petani dan berbagai elemen masyarakat yang menginginkan perubahan pada Indonesia berunjuk rasa di berbagai daerah untuk memperingati 100 hari pemerintahan SBY-BOEDIYONO.

Aksi mahasiswa kali ini menuntut perubahan pada KPK yang lebih baik lagi, penyelesaian yang tepat pada kasus Bank Century, penolakan UM (Ujian Masuk) pada PTN, dan peningkatan gaji pegawai dan buruh. Dan juga membawa aksi Indonesia bersih dari korupsi. Mahasiswa kali ini menentang pernyataan Hatta Redjasa yang menyatakan bahwa kepemimpinan SBY pada 100 hari ini sudah berhasil 100%, menurut mahasiswa itu belum benar dan hanya berhasil 50% lebih sedikit (penyataan ini dilontarkan oleh Presiden BEM UNS, pak Gun di TVOne).

Aksi di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia ini menuntut SBY mundur dari kepemimpinannya karena belum adanya perubahan yang signifikan pada politik dan hukum selama SBY memerintah selama lima tahun lebih di bangsa ini, terbukti dengan tidak becusnya pemerintah dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum yang berlangsung saat ini.

Mengenai 100 hari pemerintahan SBY, pemerintah kurang mensosialisasikan program-program 100 hari yang dilaksanakan oleh pemerintahan saat ini. Kebanyakan media akhir-akhir ini lebih menyoroti tentang kasus hukum di negeri ini ketimbang dengan program-program 100 hari pemerintahan ini. sehingga yang diperoleh oleh rakyat kebanyakan mengenai ketidakberdayaan pemerintahan dalam menangani kasus-kasus tersebut, bukan program-program yang direalisasikan dalam 100 hari pemerintahan SBY.

Aksi kali ini dimana mahasiswa sebagai garda terdepan yang menuntut perubahan sebagai tanda bahwa adanya kepedulian dari mahasiswa yang nantinya akan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ini yang menginginkan perubahan yang lebih baik pada pemerintahan kali ini. Bagaimana kita bisa memandang kritik dan juga tuntutan yang disampaikan oleh Mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat ini bisa merupakan obat yang bisa memacu pemerintahan yang lebih baik lagi. Namun ketika setelah peringatan 100 hari pemerintahan SBY ini, pemerintahan malah tidak mampu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan dan kasus hukum maka aksi unjuk rasa kali ini bisa jadi sebagai awal gerakan menggulingkan pemerintahan SBY seperti yang dilakukan gerakan mahasiswa yang menggulingkan pemerintahan Soeharto pada tahun 98.

Mahasiswa sudah seharusnya peduli terhadap keadaan bangsanya. Kita bisa memberikan kriktik yang membangun pada pemerintahan agar pemerintah berpihak pada rakyat, tidak hanya menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi. “Bagaimana kepedulian kita sebagai seorang mahasiswa terhadap kepemimpinan pemerintah saat ini dan kemajuan bangsa ini?” Jangan sampai mahasiswa tidak tahu terimakasih terhadap rakyat yang telah mensubsidi biaya pendidikannya di universitas. Kita tahu bahwa biaya pendidikan di universitas negeri lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pendidikan di universitas swasta, ditambah juga dengan adanya program beasiswa oleh pemerintah itu semuanya adalah uang rakyat.

Sekarang bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa memperjuangkan hak-hak rakyat yang semakin tertindas dengan adanya kasus-kasus hukum yang melanda saat ini. Rakyat menunggu aksi yang nyata dari mahasiswa untuk dapat membangun Indonesia agar lebih baik lagi. Tanpa menunggu lulus, seharusnya mahasiswa bisa berkontribusi untuk bisa membuat perubahan yang lebih baik lagi pada bangsa ini. salah satu bentuk aksi nyata dari mahasiswa adalah dengan turun ke jalan unjuk rasa mengkritik pemerintahan SBY kali ini, tentu kritik yang disampaikan adalah kritik yang membangun. Selain itu, mahasiswa juga dapat menyumbangkan ide-idenya melalui tulisan yang bisa dimuat di media massa untuk perubahan Indonesia dan juga aksi social nyata membantu masyarakat.

Kami menuntut perubahan yang lebih baik lagi pada pemerintahan SBY_BOEDIYONO…
HIDUP MAHASISWA… HIDUP MAHASISWA…. HIDUP MAHASISWA…!!!

Kisah Burung HudHud

Sabtu, 16 Januari 2009
Based from QS. An-Naml ayat 17-30
Suatu ketika Nabi Sulaiman mengumpulkan bala tentaranya yang terdiri dari jin, manusia, dan burung. Mereka berbaris dengan tertib. Lalu nabi Sulaiman memeriksa satu per satu anggotanya. Ketika Nabi Sulaiman sedang memeriksa burung-burung, lalu Beliau berkata, ”Mengapa aku tidak melihat HudHud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang kepadaku dengan alasan yang jelas.”
Tidak lama kemudian datanglah burung HudHud, lalu ia berkata, “Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan. Negeri Saba’ ini dipimpin oleh seorang perempuan dan negeri dianugerahi segala sesuatu. Mereka menyembah matahari, bukan kepada Allah. Sungguh merupakan suatu peluang yang bagus untuk mendakwahkan Islam di negeri Saba’ ini”.
Sulaiman lalu berkata “Akan kami lihat apa berita yang kamu bawa ini benar atau tidak.” Lalu Sulaiman menyuruh burung HudHud membawa surat ke Ratu yang memimpin Negeri Saba’ ini. Ternyata berita yang dibawa oleh Burung HudHud benar. Dia menjatuhkan surat dari Nabi Sulaiman ke Ratu Negeri Saba’ yang bernama Bilqis.
Dari potongan ayat Al Qur’an di atas, bisa diibaratkan dengan hubungan pemimpin dengan anggota-anggota yang dipimpinnya, atau lebih tepatnya dalam sebuah organisasi, seorang ketum atau kabid dengan staf-stafnya. Hikmah yang bisa dipetik:
1.Burung HudHud mempunyai inisiatif sendiri (melakukan pengintaian ke negeri Saba’) tanpa menunggu komando dari Nabi Sulaiman. Bisa diibaratkan dengan sebagai seorang staff tak hanya diam menunggu perintah dari atasannya saja tapi juga apabila dia juga berkreasi sendiri tanpa dikomando dari atasannya.
2.Pemimpin senangtiasa melakukan pengecekan terhadap anggotanya. Seperti Nabi Sulaiman yang memeriksa seluruh bala tentaranya.
3.Jangan memandang pemimpin tahu segalanya. Seperti Nabi Sulaiman yang tidak tahu kalau ada suatu negeri bernama Negeri Saba’ yang dianugerahi segala sesuatu dipimpin seorang Ratu belum mendapat petunjuk dari Allah.
4.Kita harus menyampaikan alasan syari’i atau konfirmasi yang jelas ketika kita tidak bisa hadir. Seperti Burung HudHud yang menyampaikan alasan yang jelas ketika dia tidak bisa hadir pada apel Nabi Sulaiman.
5.Pemimpin harus senangtiasa kehilangan ketika ada anggotanya yang tidak hadir. (ditelusuri kenapa dia tidak hadir).
6.Pemimpin harus perhatian terhadap suatu perkara. Ketegasan nabi Sulaiman akan memberikan hukuman yang berat pada burung HudHud karena tidak hadir dalam pertemuannya.
7.Evaluasi
Senangtiasa melakukan evaluasi ketika acara sudah dijalankan untuk pelajaran yang akan datang.
8.Klarifikasi uzur. Pemimpin jangan mentah-mentah menerima ijin anggota.
9.Menghargai masing-masing anggota, diperlakukan sesuai dengan kapasitasnya.

Semoga Bermanfaat ^_^