Allah Ghoyatuna.. Muhammad Qudwatuna

Allah tujuan kami.. Rasulullah teladan kami. Alqur'an pedoman hidup kami, Jihad adalah jalan juang kami. Mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi

UNS

Universitas Negeri Syariah.. Aamiin

Informatic Engineering

Bersama Allah, Selalu dan selamanya

Jagalah Alloh, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Alloh, niscaya Dia akan selalu bersamamu. Bila engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Alloh, dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Alloh.[HR. Tirmidzi]

Karena Kita Saudara

Allahummanshur Mujaahidiina fii Filisthin, wa fii Iraaq, wa fii Afghon, wa fii Thaliban, wa fii Kashmir, wa fii Bosnia, wa fii Somalia, wa fii Moro, wa fii Shiin, wa fii Fathani, wa fii Xinjiang, wa fii Rohingya, wa fii Thailand, wa fii kulli makaan wa fii kulli zamaan.....Aamiin....

Sabtu, 04 Agustus 2012

aksi rohingya di solo

copas dari situs website media nasional


REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seratusan orang yang tergabung Aliansi Mahasiswa dan pelajar Peduli Rohingya (AMPERA) menggelar aksi damai di Vihara Maitreya Muni di Kepunton Jebres Solo, Jumat, 3 Agustus 2012 mereka memberikan dukungan adanya perdamaian bagi suku Rohingya di Myanmar.
                Pengunjuk rasa tersebut melakukan "long march" dari Kampus Mesen menuju Vihara Kepunton Jebres, dan Taman Patung Ahmadi Banjarsari Solo, dengan membawa sejumlah poster yang intinya memberikan dukungan aksi perdamaian bagi suku Rohingya.
Pengunjuk rasa saat melakukan orasinya di depan Vihara Kepunton disambut baik dari perwakilan Vihara Kepunton yakni Dhamar Saputra dan Doni Hadi Santoso.
                 Koordinator aksi, dalam orasinya mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah Myanmar untuk menghentikan tindak pembantaian terhadap masyarakat Rohingya dan memberikan haknya sebagai warga negara.
                 Pihaknya juga menuntut sikap tegas dan peran aktif pemerintah Indonesia dan PBB yang konkrit dalam menghentikan aksi penindasan terhadap suku Rohingya. Pihaknya juga mengajak segenap rakyat Indonesia dan Dunia Internasional untuk peduli kondisi Rohingya dan menjaga kerukunan antar umat beragama.
                 Dharma Saputra perwakilan Vihara Maitreya Muni Kepunton Solo, dalam kesempatan tersebut menyampaikan pernyataan, bahwa pihaknya sangat terkejut dan menyesal atas terjadinya tindak kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar.
"Kami menyatakan duka cita yang mendalam kepada para korban kekerasan di Myanmar. Kami juga mengutuk setiap tindak kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya melalui perwakilan Walubi pusat akan mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera proaktif ikut menciptakan perdamaian dan mencari solusi bagi Myanmar. "Kami yakin bahwa semua agama mengajarkan cinta kasih bagi sesama manusia sehingga kesucian dan kemurnian agama tidak akan bisa dicederai oleh tindakan manusia yang salah," katanya.
                 Bahkan, kata dia, kejadian kekerasan di Myanmar adalah tindakan yang terjadi antara pemerintah setempat terhadap etnis Rohingya sehingga tidak ada kaitannya sama sekali dengan perseteruan antar penganut agama.
                  Sementara setelah melakukan orasinya para pengunjuk rasa kemudian melakukan tanda tangan bersama dengan perwakilan Vihara untuk tetap saling menjaga perdamaian antar umat beragama.                 Selain itu, mereka juga melepaskan satu pasang burung merpati melambangkan kebebasan untuk masyarakat Rohingya di Myanmar.


inilah langkah kecil kami untuk saudara muslim kami di rohingya.







Mengikis sisi melankolis

            Tanggapan pertama dari beberapa teman ketika mengetahui kalo saya punya adik laki-laki adalah waah.. pasti nggak enak rasanya.. L Yang nyebelin, nggak mau diatur, nakal, diajak ngobrol nggak nyambung (emang kabel ya?) hmm.. pokoknya nggak enaklah, apalagi kalo sudah nyangkut sama pilihan atau memutuskan sesuatu, lamaaaa.. gatuknya.. Tapi alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan untukku hidup bersama dengan adik laki-laki, bahkan lebih dari satu dan semuanya laki-laki.. Rame pastinya, banyak yang beda sehingga banyak yang diobrolkan J
            Punya adik laki-laki itu nggak selamanya nggak enak, bahkan banyak enaknya. Dari situ saya bisa belajar banyak hal. Belajar untuk bisa menjadi teladan bagi mereka, walau itu sering jadi beban tersendiri seorang kakak pertama. Ingat rasanya dulu ketika orangtuaku selalu mengarahkanku untuk melakukan yang terbaik sehingga bisa dicontoh adik-adikku. Termasuk dalam memilih sekolah, supaya belajar yang serius, beribadah yang benar. Kan kalo adik ada contoh dari kakaknya gampang mengarahkannya, begitu kata bapak.
            Belajar untuk bisa menjaganya, membimbingnya supaya lebih baik dariku sekarang. Ya kalau boleh dibilang anak pertama itu adalah percobaan untuk selanjutnya adik-adiknya supaya lebih baik darinya. Karena dia duluan yang mengalaminya, jadi sudah tahu dan paham mengahadapinya. Kewajibannya adalah mengarahkan adiknya supaya bisa lebih baik darinya. Menjadi temannya untuk mendengarkan curhat masalahnya, menjadi gurunya ketika dia kesulitan belajar, dan menjadi pembimbingnya ketika dia bingung menentukan arah hidupnya.
            Dan dari situ, saya belajar untuk bisa menyikapi cara pandang yang berbeda tentang suatu masalah. Cara pandang yang beda secara logika dan perasaan. Atau perasaan yang cuek dan sensitif tentang suatu hal. Hmmm.. bukan berujung mencari perbedaan dan meributkan suatu hal tapi kita berusaha mencari solusi terbaik. He, jadi terbiasa ngobrol dengan bahasa yang kadang sulit dimengerti kaum perempuan dan mementingkan rasionya ketimbang perasaannya.
             Mencoba untuk mengikis rasa melankolis dominan perempuan untuk bisa menerima logika laki-laki. Kurasa memang analisis adikku yang paling besar dalam menghadapi masalah terkadang memang lebih jos daripada saya. Sikapnya kadang keras kepala dan cuek tapi bisa menghadapi masalah dengan tenang dan mampu menyelesaikannya tanpa banyak rempongnya. Kalo ada masalah, nggak usah dianggep beban yang penting diselesaikan sebisa kita. Ndak usah menunjukkan kalo kita banyak masalah, seolah-olah kita jadi orang yang paling malang di dunia.. huah, berat deh kata-katanya dia.. J
            Finally.. walaupun jarak yang memisahkan kita, semoga Allah menjaganya dengan baik. Aamiin.. sering terlontar pertanyaan “kapan pulang mba?” atau “kapan lulus mba, kok skripsinya belum selesai mba?” hehe.. maaf ya adik, mungkin mba belum bisa menjadi contoh yang baik untuk kalian, belum bisa memberikan perhatian yang baik untuk bisa mengarahkan kalian. Atau menjadi teman untuk membantu ketika kalian  ada masalah.
            
Yang mba harapkan.. Di usia yang semakin bertambah dewasa, semoga kalian bisa menjaga diri dengan baik. Bukan hanya untuk keluarga, tapi juga untuk agama, dien yang kita cintai ini.. J


Rabu, 01 Agustus 2012

Instalasi Android.. sulitkah?

bismillah
kali ini ingin berbagi tentang android.. sudah amat sangat familiar tentunya dengan yang satu ini.
sering whatups an kan? sering download aplikasi pake android market..?
pengennya nggak cuma ngegunain aja tpi jga bisa ngoprek scriptnya.. ini dia cara buat nginstal android di laptop.
Urutan instlasi dianjurkan

o  Install Java mari
o  Install Eclipse mari
o  Install Android SDK mari
o  Install ADT di eclipse. mari
0 install android platform mari
0 install platform android 2.3 mari

Instalasi
1. setelah download semua perangkat yang diperlukan, baru kita mulai instalasi.
2. Apabila java software devlopment kit belum ada dalam laptop, dianjurkan untuk instlasi java dengan cara mengklick file instlasi java. setelah instal SDK java kemudian kita instal SDK android yang namanya android-sdk_r08-windows. sabar ya nunggu prosesnya selesai..
3. setelah instal selesai kita dapat melihat folder baru di directory C: dengan nama android-sdk-windows
4. lalu jalankan file SDK Manager.exe yang ada dalam direktori android-sdk-windows dengan cara double click maka akan tampil  jendela Android SDK dan AVD manager seperti berikut :

5. nah.. setelah itu ekstrak file Android SDK platform Tools dan SDK Platform Android 2.3 di dalam folder android-sdk-windows, untuk file SDK Platform 2.3 diletakkan ke folder Platform yang ada di dalam folder tsb. kemudian kita refersh maka akan tampil sbg berikut
6. Kemudian langkah berikutnya kita buat AVD nya dengan memilih Virtual Device kemudian pilih New. lalu isikan nama, target, SD Card Size seperti gambar dibawah, untuk nama yang dapat diisi sesuai keinginan dan SD Card dapat diisi sesuai kebutuhan dengan mengklik Create AVD
7. setelah itu kita pilih AVD yang sudah kita buat tadi dengan klik start > launch, tunggu sampai proses loading nya selesai maka akan tampil AVD seperti di bawah ini



nah untuk instalasi di eclipsenya.. tunggu postingan berikutnya..
moga bermanfaat

Merangkai Skrip-sweet


“Bagi mahasiswa yang bergelut dengan tugas akhir, tanamkan dalam pemikiran kita bahwa penelitian tugas akhir itu mudah dan pasti bisa dilakukan. Mungkin selama ini karena kita tidak mengerti caranya saja.. Tetap Semangat!” (Romi Satrio Wahono)

            Skripsi lagi... tugas akhir lagi,.. serasa saat-saat mengerjakannya jadi momok tersendiri. Ya, mau tidur kepikiran, mau makan kepikiran, mau di rumah apalagi ditanya terus sama orangtua kapan skripsinya selesai. Hey, skripsi itu bukan untuk dipikirkan tapi dikerjakan! Kalo dipikirin terus ya nggak bakalan selesai. J
            Tenang aja, semua orang yang pengen lulus S1 pasti pernah mengalaminya. Jadi nggak cuma kamu nggak pusing ngerjain skripsi, dan tahap ini memang harus dilewati semua orang yang ingin lulus kuliah. Hal pertama yang wajib kudu diperhatikan dalam mengerjakan skripsi adalah harus senang dulu dan cinta sama topik yang kita ambil. Terus fokus ngerjainnya, jangan menunda-menunda atau malah terlena dengan lainnya.. karena skripsi itu adalah cerminan dari mental seseorang. Pas ngambil TA kadang mahasiswa sudah nggak ngambil makul lagi, nah disitu titik rawan kalo nggak pinter-pinter manajemen diri ya yang bakal terlena dengan kegiatan di luar kuliah yang lebih mengasyikkan.
            Setelah nemu ide yang cukup menarik untuk TA. Konsul ke dosen, cari referensi ke perpustakaan. Kalo dah di-acc topiknya  lanjut ngerjain proposal. Sering-sering diskusi sama dosen pembimbing biar tetep semangat dan termotivasi ngerjain proposal. Kalo proposal dah diacc lanjut ke semprop. Bakalan nemu sensasi di semprop, banyak masukan, kritikan bahkan pertanyaan yang sulit dijawab. Hehe,. Nggak papa, hitung-hitung latihan untuk semhas atau pendadaran nanti. Setelah selesai lanjut ke revisi proposal, nggak usah lama-lama dua pekan aja udah fiks. Trus lanjut ngerjain penelitiannya dan dokumentasi skripsi, nahhh.. di sini biasanya banyak godaannya..
            Kadang ngerasa nggak mood ngerjainnya, kadang buntu harus gimana lagi, sampe kayak orang linglung. Hmmm.. akhirnya pilih aktivitas lain dan kalo nggak inget bisa-bisa keasyikan terus. Kata temen yang sekarang dah lulus, kalo lagi nggak mood ya dipaksa buat dikerjain. Liat kembali targetmu, liat kembali idealismemu,  hadirkan kembali wajah kedua orangtua, atau bisa cari inspirasi dan motivasi ke dosen pembimbing atau temen yang sama-sama lagi ngerjain skripsi. Yang penting itu kontuniitas dan fokus, walau sedikit progresnya terus dikerjakan lama-lama akan selesai juga. J walau dikit tetep yang penting ada progresnya. Kalo lama ditinggal bakal sulit ngembalikan semangatnya lagi dan terasa sungkan ketemu dosen pembimbing lagi.
            Jangan menyerah jika nggak sesuai harapan, Ingatlah kalau segala sesuatu sudah ditetapkan dalam Laul Mahfud Allah. Termasuk waktu terbaik kapan kita selesai skripsi dan wisuda. Pasti Allah sudah menyiapkan waktu yang tepat dan terbaik untuk kita. Tugas kita adalah BERIKHTIAR semaksimal mungkin dan BERDOA. Sempurnakan dengan sedekah, supaya dimudahkan.
            Sekarang waktunya menatap kembali code-code asing di hadapanku. Merangkainya menjadi sebuah program aplikasi. Sembari menyusun dokumentasi bab demi bab. Bismillah, mudahkan ya Rabb..

Mengerjakan skripsi itu baik, tapi menyelesaikannya itu jauh lebih baik (Anies Baswedan)

Salam perjuangan!

Tawadzun.. Bisakah?



Tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Hal ini perlu kita pahami bersama sebagai sebuah kewajiban yang harus dituntaskan dengan predikat memuaskan. Sebagai seorang muslim yang berdedikasi terhadap pendidikan tentu kita perlu menjadikan hal ini sebagai prioritas. Akan tetapi sebagai seorang pengusung dakwah, menjaga kinerja dakwah agar tetap optimal dan konsisten juga merupakan tuntutan tersendiri, maka perlu juga perencanaan yang baik untuk menyeimbangkan kedua hal ini.
Ada hal yang unik dari keluhan yang terjadi saat ini, adalah ketika nilai sedang menurun, maka kambing hitam yang paling mudah untuk di tunjuk adalah banyaknya aktifitas dakwah. Hal ini seakan-akan dakwah lah yang membuat nilai kita jatuh. Hey teman, open up your eyes, apakah betul dakwah yang membuat nilai turun? jika  percaya hal ini, maka kita tidak percaya janji Allah akan balasan akan amal yang kita lakukan. atau mungkin sedang mengalami disorientasi dakwah sehingga merasa tidak bermanfaat untuk menjalankan dakwah, justru dakwah membuat kita terpuruk.
Lalu terpikir kembali, apakah kita bisa menjamin tanpa aktifitas dakwah nilai Anda akan meningkat. Suatu ketika pernah ditantang hal ini ke salah satu teman saya, dan ternyata hasilnya ia hanya mengalami peningkatan IP sebesar 0,1 saja. Kenaikan yang tidak banyak dan tidak sebanding dengan meninggalkan dakwah.
Hal lain yang sering muncul berlawanan dengan kasus diatas, yakni aktifis dakwah yang sudah cukup frustasi dengan nilainya sehingga ia berpikir untuk tidak begitu mempedulikan akademiknya dan hanya focus pada aktifitas dakwah. Saya melihat kader dengan pandangan seperti ini masih sepakat dengan motto kader dakwah 1 dekade silam, yakni kader yang IP nya 2,00 adalah mujahid, dan kader yang IP nya 3,50 adalah pengkhianat. sebuah pandangan yang jauh dari relevan untuk di aplikasikan saat ini.
Pertama yang harus dilakukan adalah mengubah mindset kita. Life is about mindset. Jargon ini tampak sangat nyata dan benar adanya. Jika kita berpikir bahwa kita bisa berdakwah secara optimal dengan tetap meraih nilai memuaskan, maka kita akan menjadikan hal tersebut kenyataan. Ini langkah penting dalam memulai keseimbangan ini, pikirkan lalu tuliskan atau lukiskan keinginan kita ini dalam secarik kertas, lalu internalisasikan secara mendalam kepada hati dan pikiran kita. Hal ini dilakukan Ketua Umum Gamais ITB yang  mencoba hal ini pada semester ke-6 di ITB. Beliau meniatkan dalam hati bahwa tidak boleh ada lagi nilai B dalam traskripnya, membayangkan hanya nilai A di transkrip. Lalu Beliau tuliskan hal itu di buku catatan, dan dibuat gambar untuk di taruh di background desktop laptop. Selama satu semester mindset  beliau jaga, dan Alhamdulillah di akhir semester, hanya ada 1 nilai B dalam transkrip nilai semester 6 , IP 3,9 pun diraih. Subhanallah.. ^^
Teringat sebuah cerita, ada seorang aktvis dakwah. Beliau, aktif, sangat aktif sekali, cukup salut pada beliau. Tak heran, jika ia menjadi salah seorang lumayan penting dalam kampus. Keberadaannya pun menjadi “rebutan” bagi wajihah-wajihah dakwah.  Namun ia kemudian bermasalah dalam semesternya kali ini. Dan alangkah terkejutnya ketika ia berkata, ia ingin “berkonsentrasi kuliahnya”. Sebuah istilah lain untuk berkata, “ana ingin mundur”. Ini memang bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya pun sudah pernah terjadi seperti ini.

“Ana hanya ingin membahagiakan orang tua ukh!”
sadarkah, “apakah HANYA dengan IP kita bisa membahagiakan orang tua kita? Alangkah minim sekali standart itu?” terkadang kita begitu terlalu sempit membatasi semua standar kita. Atau jawaban-jawaban klise lain.

“Ana kekampus ini untuk kuliah ukh!”
“Lha iya sama, ana juga kuliah, bukan jualan tempe, atau sekedar main-main saja”. 

Ah.. seandainya IP kita yang bagus, pasti semakin mendekatkan kita ke Jannah-Nya… 

Lagi-lagi kasus ini terulang lagi, dan lagi-lagi keterbatasan dan keterpurukan dalam akademisnya, seringkali membuat kita menyalahkan aktivitas dakwah kita. Kita pun seolah menuding pada aktivitas dakwah yang seabrek, pada ini, pada itu, dan kita pun meminta pengurangan amanah, bahkan yang terburuk, kita mundur dari sebuah amal dakwah. Masya Allah…

Sambil berkelit kita berkata, “Ah, bukankah saya masih tetap berdakwah, meski dalam bentuk yang berbeda?”, tanpa mau sedikitpun kita tersadar, kita telah membuat sebuah kekuatan menjadi lemah karena salah satu tiangnya pergi. Tanpa sadar bahwa kita membuat tiang-tiang lain, kemudian menerima beban atap yang kita tinggalkan, padahal dalam sebuah kenyataan IP mereka lebih buruk daripada kita, teman..
  
Dakwah itu syamil, jangan dikotak-kotakkan dengan akademis, organisasi dan lain sebagainya
Ya Allah, jadikanlah kami malu kepada RasulMu, kepada Umar, sang khalifah tanpa istana karena untuk ummat-lah miliknya semuanya.

Jadikanlah kami malu kepada Mushab, selebritis Mekkah yang meninggalkan gemerlap dunianya untuk bergabung menjadi pemuda dakwah, yang di akhir Uhud, syahid dengan baju yang sangat sedikit.

Jadikanlah kami malu kepada Sumayyah, bukan sekedar IP atau harta mereka berkorban, namun dengan jiwa dan darah mereka persembahkan.

Jadikanlah kami malu kepada Al Khansa, bukan sekedar IP atau harta ia korbankan, namun keseluruhan putra-putra terbaiknya yang ia persembahkan.

Sungguh segenap alasan, bisa kita lontarkan saat ini, sebagaimana Ka’ab bin Malik yang tak ikut tabuk-pun tentulah akan mampu untuk menjawab mahkamah Rasulullah. Sebagaimana yang dilakukan 80 orang sebelumnya. Namun ia tahu, bahwa Allah Maha Tahu segalanya. Bahwa kita bisa jadi akan berjuta alasan di dunia, dan orang-orang pun dengan ikhlas akan menerima. Namun kita pun terkadang lupa, Akankah kita bisa menjawab hal yang sama di akhirat?

Sungguh, melemah dalam perjalanan, adalah lebih baik daripada kalah dan berbalik arah
dan sungguh kekuatan dalam perjalanan, akan lebih disukai. Karena mukmin yang kuat, lebih disukai daripada mukmin yang lemah.

Ya Allah, jangan biarkan kami berkata, “ini Hidupku, ini pilihanku”
Padahal dalam kehidupan kita,  kami berkata, “inna sholaati wanusuki wa mahyaya, wamamaati lillahi robbil ‘alamin” (sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup serta matiku untuk Allah tuhan semesta alam)

Ya Rabb, luaskanlah hati kami, luaskanlah cara pandang kami, agar ketika kami menunjuk menyalahkan dakwah, maka 4 jari ini tetap menunjuk kepada diri kami, berkata, “Bukankah kita sendiri yang belum bisa me-manajemen dengan baik semua ini?”

Ya Rabb, jangan jadikan “pilihan untuk mundur dari perjalanan”, ada dalam lembar kehidupan kami. Bukakanlah pikiran dan jiwa kami, jauhkanlah syaithan dari kelemahan jiwa dari amal-amal keputusan kami. Jadikan agar kami merubah cara belajar kami, bukan merubah amanah dakwah kami. Jadikanlah agar kami tetap berkarya meski dalam keterbatasan jiwa.

Ya Rabb, kokohkanlah kami di jalan-Mu, jalan para Nabi, jalan para Syuhada dan Dai-dai yang ikhlas di jalan-Mu.
Ya Rabb, istiqomahkanlah kami di jalan-Mu, hingga akhir hayat kami.

Aamiin…
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad [47]: 7)

Disadur dari buku “analisa instan problematika dakwah kampus”
Ridwansyah a. Yusuf

Pelangi Ukhuwah

Bismillah

re-post tulisan di FB

Di penghujung 2011
Setiap kali hujan reda selalu menanti hadirnya pelangi. Ya... P.E.L.A.N.G.I.
                                   

Setelah langit hitam nan kelam mengucurkan air matanya, seketika itu sang Surya memberi sinaran ke muka bumi. Semua kagum akan kemunculannya, Kagum pada  perpaduan berbagai warnanya sehingga bisa membentuk lukisan yang indah,
padahal sejatinya ia hanya berasal dari satu warna yang jernih dan bening.


Tahukah apa yang menjadikan pelangi itu indah?
Pelangi menjadi sesuatu yang indah karena warna-warna yang berbeda di dalamnya saling melekat dan mengikat, tidak bercerai berai. Walaupun masing-masing mempunyai ciri khas dan karakter yang berbeda.
Seperti itu pula ukhuwah kita, diri kita masing-masing punya karakter tersendiri tapi semakin sempurna jika bersama dalam sebentuk pelangi ukhuwah.
Dari yang galak (siapa ya?), kalem dan pendiem (ehmm..), baik banget (waah..), ramah dan murah senyum (^_^), sukanya yang ribet-ribet (ckckck), rame dan narsis (grrr), ada-ada aja karakternya..
Sifat-sifat yang berbeda dengan karakternya yang khas. Saling melengkapi dan membuat cerita indah bersama. Seperti Pelangi selalu dapat membuat orang yang melihatnya merasa bahagia dan nyaman. Karena perbedaan itu mereka bahagia.
Apa jadinya jika pelangi hanya terdiri dari dua warna saja atau bahkan satu warna? Apa namanya tetap pelangi? Tentu bukan. Jika hanya biru, mengapa tidak lihat laut yang menenangkan atau langit luas. Jika hanya hijau saja, pohon yang kokoh bisa mewakili itu semua. Karena perbedaan warna itulah yang membuat pelangi menjadi indah.
Walau berbeda, namun warna-warna tersebut punya tujuan yang sama, Menunaikan tugas penciptaannya tuk hiasi dan beri keindahan pada langit tempatnya berada.
Semoga seperti itu kebersamaan kita, kebersamaan kita karena hanya Allah yang menjadi tujuannya. Kebersamaan ini nikmat karena ada dakwah yang menjadi landasannya.
Memang membutuhkan upaya dan usaha menyatukan perbedaan tersebut dalam satu tujuan. Saling mengerti dan memahami kondisi saudari-saudari kita.
Maka biarlah warna – warna itu tetap hadir dengan kekhasannya. Hingga nantinya ia akan dapat membuat dirinya sendiri bahkan orang lain merasa bahagia, hanya dengan menatapnya.

Pelangi itu muncul setelah hujan membasahi bumi. Setelah langit yang hitam nan kelam mengucurkan air matanya, pelangi hadir dengan keindahan yang menawan. Ukhuwah ini muncul setelah banyak melalui kejadian dalam kebersamaan. Senang, suka, gembira, pusing, ribet, kecewa, sedih. Senangtiasa menghiasi perjalanan kebersamaan kita..
Dan dalam kebersamaan selalu ada saja ujian dan tantangannya. Berbeda pendapat lah, merasa tidak dihargai lah, tidak bisa memahami kondisi orang lain lah, merasa sendiri lah, merasa dikecewakan orang lain lah, merasa dicuekin lah, merasa paling banyak berkorban lah, merasa yang paling benar lah, dan lain sebagainya.
Tapi tahukah engkau? ukhuwah itu akan indah pada akhirnya. Ada proses di sana untuk semakin mengeratkan kebersamaan ini, hanya perlu berusaha dan berkorban untuk dapat memahami satu dengan lainnya. Karena keragaman itu adalah keniscayaan namun mengelolanya membutuhkan usaha. Dan akan berakhir dengan indah karena  Allah senantiasa menguatkan kebersamaan kita.

  Masih ingatkah sabda Rasulullah: “Pada hari kiamat kelak akan ada suatu kaum yg wajahnya bersinar bagai purnama. Dia bertahta diatas mimbar-mimbar bertabur berlian yang gemerlap. Orang-orangpun iri padanya. Padahal dia bukan Nabi dan bukan pula orang yang mati syahid..”.
Seorang sahabat bertanya:
“Siapakah orang itu ya Rasulullah..?”
Rasulullah menjawab: “Yaitu orang-orang yang sewaktu di dunia saling mencintai karena Allah. Mereka terdiri dari beragam suku dan bangsa. Mereka bertemu karena-Nya dan berpisah juga karena-Nya.” (HR.Tabrani dan dishahihkan oleh Muslim)

For keluarga SKI FMIPA 2011
Semoga keistiqomahan dan ukhuwah senangtiasa mengikat hati-hati kita..